Sabtu, 15 Maret 2014

Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013

Perubahan kurikulum merupakan pembaharuan dalam proses belajar yang tujuannya untuk meningkatkan kualitas peserta didik, dalam kurikulum 2013 yang melatarbelakangi munculnya kurikulum ini, karena negara kita berada dibawah negara-negara lain dalam perolehan nilai PISA dan TIMMS tahun 2013 negara kita berada diurutan dua dari bawah, dan tuntutan kompetensi abad 21 yang merupakan harus dipunyai oleh pendidik dan peserta didik.
Pada kurikulum 2013 ada perubahan-perubahan yang dilakukan diantaranya: pada standar kompetensi lulusan, standar proses, standar isi dan standar penilaian. Pendekatan saintifik (metode ilmiah), penilaian otentik benang merah yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas peserta didik. terdapat beberapa model pembelajaran yang diharapkan mendongkrak pemahaman peserta didik dalam memahami materi dan guru dalam memberikan materi. Diantaranya model dialog (tanya-jawab), yang di ajarkan di negara jepang ternyata memiliki perbedaan dengan di negara kita. Di jepang Dialog (tanya-jawab) tidak berhenti setelah mendapat jawaban yang benar, melainkan berhenti jika pemahaman siswa sudah mendalam. Itulah sebabnya mengapa siswa Jepang menduduki peringkat lima terbaik di dunia pada PISA tahun 2003, 2006, dan 2009. Di kita dialog ini jarang sekali karena guru memegang peran sentral dalam pembelajaran.
Pembelajaran DMKK merupakan pembelajaran tanpa model-model pembelajaran, karena itu ada perbedaannya dengan model-model pembelajaran. Walaupun berbeda tetapi dapat digunakan untuk kurikulum 2013, karena memenuhi tuntutan kurikulum 2013. Perbedaan antara model-model pembelajaran dan DMKK antara lain sebagai berikut ini.
Model-model Pembelajaran
DMKK
Pembelajaran pada setiap pertemuan pembelajaran relatif berbeda sesuai dengan model yang digunakan.
Pembelajaran pada setiap pertemuan pembelajaran relatif sama, yaitu dialog mendalam  dilanjutkan dengan kegiatan kelompok.
Langkah-langkah pembelajaran mengikuti model pembelajaran yang digunakan.
Langkah-langkah pembelajaran  divariasikan antara kegiatan klasikal (dialog mendalam), kegiatan kelompok, dan kegiatan individual
Lebih mengandalkan kegiatan siswa mengisi LKS pada kegiatan kelompok praktik atau bukan praktik.
Lebih mengandalkan kegiatan dialog antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa tanpa LKS.
Siswa tidak belajar cara merencanakan percobaan, karena sudah ada dalam LKS.
Siswa belajar cara merencanakan percobaan, karena tidak ada LKS.
Harus menggunakan alat/media  sesuai dengan model pembelajaran yang digunakan.
Dapat menggunakan alat/media  sesuai dengan ketersediaan alat/media di sekolah.
Rencana pembelajaran merupakan rencana yang pasti, karena harus mengikuti langkah-langkah pembelajaran yang sudah ditetapkan.
Rencana pembelajaran baru merupakan perkiraan mengenai yang akan dilaksanakan, karena harus mengikuti perubahan situasi belajar yang dibutuhkan siswa.
Pelaksanaan pembelajaran harus sama dengan RPP.
Pelaksanaan pembelajaran boleh tidak sama dengan RPP.
Memberitahukan tujuan pembelajaran dan basa-basi lainnya pada awal pembelajaran merupakan kegiatan penting, agar siswa memahami kompetensi yang akan diperolehnya setelah belajar dan siap belajar dengan baik.
Waktu pembelajaran harus digunakan seefisien mungkin dan  pada awal pembelajaran pikiran siswa masih segar siap untuk belajar, karena itu tujuan pembelajaran tidak perlu diberitahukan pada siswa dan basa-basi lainnya di awal pembelajaran harus dihindari.
Pada setiap akhir pertemuan pembelajaran harus ada tes untuk siswa, agar mengetahui perkembangan hasil belajar siswa.
Tes untuk siswa dapat dilaksanakan sewaktu-waktu, tidak harus pada setiap akhir pembelajaran. Perkembangan hasil belajar siswa sudah diketahui secara riil dari dialog guru dengan siswa dan siswa dengan siswa.


PDWK TIK MA Angkatan V

  Kota Cirebon merupakan kota yang unik dapat dikatakan kota wali, Sunan Gunung Djati. Cirebon dari kata cai dan rebon, ada juga dengan nama...